Jokowi Dapat Jabatan Baru di Bloomberg New Economy: Beri Masukan Strategis Hadapi Krisis Global -->

Header Menu

Jokowi Dapat Jabatan Baru di Bloomberg New Economy: Beri Masukan Strategis Hadapi Krisis Global

Jurnalkitaplus
24/09/25


Jurnalkitaplus -- Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi bergabung dengan Dewan Penasihat Bloomberg New Economy Forum. Penunjukan ini diumumkan pada 9 April 2025 di New York, Amerika Serikat, menjadikan Jokowi sebagai salah satu tokoh internasional yang akan memberikan kontribusi strategis dalam menghadapi tantangan ekonomi global.


Menurut pengumuman resmi dari Bloomberg New Economy, Jokowi dipilih karena pengalamannya sebagai politisi, insinyur, dan pengusaha yang menjabat presiden selama 10 tahun. Ia menjadi presiden pertama Indonesia tanpa latar belakang militer atau elite politik, yang membuatnya unik di mata lembaga global tersebut. Jokowi kini bergabung dengan deretan nama besar seperti Gina Raimondo (mantan Menteri Perdagangan AS), Mario Draghi (mantan Perdana Menteri Italia), Marc Rowan (CEO Apollo Global Management), Gita Gopinath (Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF), Ravi Menon (Duta Aksi Iklim Singapura), serta Noubar Afeyan (pendiri Moderna).


Tugas utama Dewan Penasihat ini adalah menyediakan masukan strategis di tengah perubahan besar global, termasuk isu perdagangan, investasi, teknologi, dan krisis iklim. Mereka diharapkan mampu mencari titik temu untuk membangun kemakmuran bersama di era ketidakpastian geopolitik, kemajuan teknologi pesat, serta eskalasi masalah lingkungan.


Gina Raimondo menekankan pentingnya inisiatif ini dalam pernyataannya. "Saat dunia menghadapi ketidakpastian geopolitik, kemajuan teknologi, dan krisis iklim yang semakin besar, menemukan titik temu dan membangun kemakmuran global menjadi semakin penting," ujarnya.


Sementara itu, pendiri Bloomberg, Mike Bloomberg, menambahkan bahwa misi forum ini semakin relevan di tengah berbagai kekuatan pengubah ekonomi dunia. "Dengan begitu banyak kekuatan yang mengubah ekonomi global, dari pergeseran perdagangan dan politik hingga perubahan iklim dan perkembangan kecerdasan buatan, misi Bloomberg New Economy kini lebih relevan dari sebelumnya," katanya.


Bloomberg New Economy sendiri merupakan platform yang mempertemukan pemimpin pemerintah dan bisnis global untuk mencari solusi demi kesejahteraan bersama. Pertemuan berikutnya dijadwalkan berlangsung pada 19-21 November 2025 di Singapura, dengan tema "Thriving in an Age of Extremes" (Berkembang di Era Ekstrem). Forum ini akan membahas isu krusial seperti pergeseran perdagangan, politik, perubahan iklim, dan kecerdasan buatan. (cnn Indonesia) - FG12